Sabtu, 6 Mei 2017

Sembahyang dengan Shalat Beza

Berdiri Takbir Allahu Akbar
Berdiri, Rokuk, Sujud

Duduk dan Memberi Salam
Cara orang Hindu Sembahyang
Sembahyang dengan Shalat Beza
Sembahyang ada dalam kitab Ulamak "dimulai dengan Takbir, disudahi dengan Salam", atas nama Nabi. 
Jadi kalau "tidak dimulai dengan Takbir dan tidak disudahi dengan Salam", tidak dinamakan orang itu Sembahyang.
*********
Shalat ada dalam kitab Quran "mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar", 

Jadi kalau tidak "mencegah dari perbuatan Keji dan Mungkar" tidak dinamakan orang itu sedang Shalat.
29:45 Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran, dan dirikanlah Shalat; sesungguhnya Shalat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar; dan sesungguhnya peringatan Allah (Quran) adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya); dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.
Maka sebab itulah ada Beza,Karena kitabnya berbeza.
******

Sembahyang dalam kitab Ulamak "dimulai dengan Takbir dan di sudahi dengan Salam"
Sembahyang ada dalam kitab Ulamak Buddha ada dalam kitab Ulamak  Hindu, ada dalam kitab Ulamak Kristian dan ada dalam kitab Ulamak  Islam, cuma cara-cara sembahyangnya, cara-cara menghadap kepada benda-benda yang berbeza saja, tapi maksudnya sama yaitu sama-sama handak sembah Tuhan yang satu belaka,

Semua agama tidak sembah benda, cuma benda-benda yang mereka sembah itu adalah berbeza tapi maksudnya sama yang sama-sama sembah Tuhan yang satu belaka
*******
Shalat dalam Quran"mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar"
Berarti Shalat itu tidak perlu dimulai dengan Takbir dan disudahi dengan Salam, yang perlunya berhanti daripada perbuatan yang keji dan mungkar. maka, orang itu sedang Shalat dengan sempurnanya...dalam Quran tidak ada Shalat dimulai dengan Takbir dan disudahi dengan salam, tidak ada sama sekali...

Kalau kita katakan Shalat itu dimulai dengan Takbir dan disudahi dengan Salam, berarti, ketika kita handak berhanti mengerjak perbuatan keji dan mungkar itu, kita dimulai dengan Takbir, setelah Takbir, kita pun tidak melakukan perbuatan keji dan mungkar itu, tapi setelah selesai beri Salam, maka, bolehlah kita ulangi lagi mengerjakan perbuatan keji dan mungkar itu, mengerjakan perbuatan keji dan mungkar itu seperti mengata orang, maki orang, mengupat orang, menghina orang, memukul orang, membunuh orang dan sebagainya, karena kita sudah selesai Shalat dengan sempurnanya...ini berarti Shalat dalam Quran dengan Sembahyang dalam kitab Ulamak tidak ada bezanya lagi..
Ulamak Islam lebih lajak daripada laju
29:45 Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran, dan dirikanlah Shalat; sesungguhnya Shalat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar; dan sesungguhnya peringatan Allah (Quran) adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya); dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.

قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“para sahabat bertanya "Ya Rasulullah, manakah Islam yang lebih afdhal?" , sebeda rasulululah "Orang Muslim adalah
(1) orang yang kaum Muslimin selamat dari (kejahatan) lidah dan
(2) tangannya.” 
(lihat shahih Bukhari juzu' 1 muka 27 ) Sahih Muslim Juzu' 1 muka 53 , hadis dari Abdullah bin Amr, Jabir , Abi Musa dan Buraib bin Abdullah.(صحيح البخاري - كِتَاب الْإِيمَانِ - بَاب أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ)
Ridwan Bruno berkata:
Buka hati dan fikiran.

Apa guna kita rajin sembahyang klo kita masih suka ngomongin kejelekan orang, menghina orang dan yang paling jelek menganggap orang yang beda agama dengan kita itu kafir.

Maaf aku juga orang islam,aku memang tidak tau tentang islam yang dalam hati aku hanya tidak ingin indonesia terpecah gara2 soal agama.

Klo mau jadi org islam jangan jadi org arab,klo mau jadi org kristen jangan jadi org yahudi, klo mau jadi orang hindu jangan jadi orang india.ingat semboyan bhinneka tunggal ika

Kalau urusan masuk surga/neraka kekafiran orang itu yang berhak menentukan hanya tuhan bukan manusia
benar tak???......
Buat Bid'ah Niat Baik, Buat Maksiat Tahu Salah
Vdo diatas menujukan bawah dalam Ibadah, seperti sembahyang, Haji dan sebagainya ada Bid'ah, jadi orang-orang yang banyak berbuat Ibadah sembahyang ibadah Haji dan sebagainya, maka banyaklah orang itu berbuat Bid'ah.

Maka dengan sebab itulah saya sudah mula berhanti sebahyang karena dalam mengerjakan Ibadah sembahyang dan dalam ibadah Haji itu ada banyak perkara-kara mengerjakan Bid'ah, dan setiap Bid'ah itu Sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka.


مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)

Tetapi, didalam berbuat baik serti beri makan, beri pertolongan orang atau binatang tidak ada perkerjaan berbuat perkara bid'ah, tidak ada Ulamak mengatakan "setiap (perkara kedunian) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka "

Sembahyang ada Bid'ah ada Syirik

Ibadah Haji ada Bid'ah ada Syirik
Hadis

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)
39:65. Telah diwahyukan kepada kamu, dan kepada orang-orang sebelum kamu, "Jika kamu sekutukan (Syirik), amalan kamu akan jadi sia-sia, dan kamu jadi antara orang-orang yang rugi."
*******
Buat Baik tidak ada Bid'ah tidak ada Syirik
Hadis

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَظْلِمُ الْمُؤْمِنَ حَسَنَةً يُثَابُ عَلَيْهَا الرِّزْقَ فِي الدُّنْيَا وَيُجْزَى بِهَا فِي الْآخِرَةِ 
Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak Zalim pada hambanya yang berbuat baik, Dia dibalas razqi didunia dan akan dibalas pahala diakhirat.." (HR Ahmad)
Quran
2:62 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasora (Nasrani), dan orang-orang Saabien sesiapa di antara mereka itu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta berbuat baik, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.

Ayat di atas tidak bermaksud seperti di bawah ini:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasora (Nasrani), dan orang-orang Saabien sesiapa di antara mereka itu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta sembahyang lima waktu, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
6:160. Sesiapa yang datangkan satu yang baik, akan dapati sepuluh yang serupa dengannya; dan sesiapa yang datangkan satu kejahatan, hanya dibalas dengan yang serupa dengannya; mereka tidak dizalimi.

16:97. Dan sesiapa buat kerja-kerja baik, lelaki atau perempuan, dan dia mukmin, sungguh Kami akan hidupkan dia dengan kehidupan yang baik; dan Kami akan balas mereka dengan upah mereka mengikut yang paling baik daripada apa mereka buat.

Saya tak pernah bertemu satu pun ayat Quran yang mengatakan, siapa-siapa sembahyang satu raka'at akan balas sepuluh pahala yang serupa denganya. hanya ada dalam kitab-kitab Ulama Islam saja yang mengatakan siapa-siapa sembahyang akan dapat masuk surga dan siapa yang tak sembahyang masuk neraka, kitab Ulama bukan Quran dan bukan kitab wahyu, hanya kitab-kitab Ulama Islam yang beribadah kepada Tuhan saja.

Cuntuh masalah Niat Sembahyang ini dalam Ibadah sembahyang, Ulama ada berbeza pendapat:
Cakra Walla penganut agama Hindu berkata:

Ajaran Hindu Ajaran Dari Tuhan Ajaran Islam Kristen Ajaran Manusia ,ajaran Hindu Ajaran Yg Mengasihi Semua Mahluk Ciptaan Tuhan Yg Tidak Ada Permusuhan Ajaran Damai,,ajaran Islam Dan Kristen Ajaran Keras Egois,,

Tiada ulasan:

Catat Ulasan