Khamis, 31 Oktober 2013

Nasrani

A082
5:82 Demi sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan dapati manusia yang keras sekali permusuhannya kepada orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan demi sesungguhnya engkau akan dapati orang-orang yang dekat sekali kasih mesranya kepada orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Bahawa kami ini ialah orang-orang Nasrani" yang demikian itu, disebabkan ada di antara mereka pendita-pendita dan ahli-ahli ibadat, dan kerana mereka pula tidak berlaku sombong.

Saya tak pernah bertemu walau satu ayat pun dalam Quran yang mengatakan "orang-orang yang dekat kasih mesranya dengan orang-orang yang beriman kepada Quran dan kitab-kitab sebelum Quran. Taurat , Zabur dan Injil ialah orang-orang yang berkata: “kami ini ialah orang-orang Sunni, atau Syiah, atau Wahabi kaum muda atau Ahlis Sunnah dari kaum Tua" karena ada Ulama-ulama mareka tidak berlaku sombong?.

Tetapi yang di sebut dalam Quran adalah orang-orang yang kata : "Bahawa kami ini ialah orang-orang Nasrani"

*********


Kafir Musyrik mengharamkan apa yang di halal oleh Allah

98:1. Orang-orang yang tidak percaya daripada ahli Kitab, dan orang-orang yang menyekutukan, tidak meninggalkan sehingga Bukti Yang Jelas datang kepada mereka,

Orang Syrik adalah orang beriaman pada Quran, dan beriaman kepada kitab-kitab Ulama :
A170
2:170 Dan apabila dikatakan kepada mereka" Turutlah akan apa yang telah diturunkan oleh Allah (Quran)" mereka menjawab: "(Tidak), bahkan kami (hanya) menurut apa yang kami dapati datuk nenek kami melakukannya". Patutkah (mereka menurutnya) sekalipun datuk neneknya itu tidak faham sesuatu (apa pun tentang perkara-perkara agama), dan tidak pula mendapat petunjuk hidayah (dari Allah)?

Kebanyakan guru-guru agama mehuraikan ayat ini, untuk mengatakan kepada lawannya, "bila dikata kepada mareka ikutlah Quran" mareka jawab :"tidak kami hanya menurut apa yang kami dapati dalam kitab-kitab datuk nenek kami". Pada hal sama saja, yang mengata dengan yang di kata, karena sama-sama tidak turut Quran, hanya turut kitab-kitab datuk nenek dari Ulama-ulama mareka belaka, cuma beza nama kitab dan nama pengarangnya saja.
****** 

Dan orang-orang Musyrik ini, mengharamkan apa yang di Halalkan oleh Allah (dalam Quran)
A145
6:145 Katakanlah (wahai Muhammad): "Aku tidak dapati dalam apa yang telah diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya melainkan kalau benda itu (1) bangkai, atau (2) darah yang mengalir, atau (3) daging babi - kerana sesungguhnya ia adalah kotor - atau (4) sesuatu yang dilakukan secara fasik, iaitu binatang yang disembelih atas nama yang lain dari Allah". Kemudian sesiapa yang terpaksa (memakannya kerana darurat) sedang ia tidak mengingininya dan tidak melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhan mu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
A115
16:115 Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan kepada kamu memakan bangkai, dan darah, dan daging babi, dan binatang yang disembelih tidak kerana Allah maka sesiapa terpaksa (memakannya kerana darurat) sedang ia tidak mengingininya dan tidak melampaui batas (pada kadar benda yang dimakan itu, maka tidaklah ia berdosa), sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
A116
16:116 Dan janganlah kamu berdusta dengan sebab apa yang disifatkan oleh lidah kamu: "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan sesuatu yang dusta terhadap Allah; sesungguhnya orang-orang yang berdusta terhadap Allah tidak akan berjaya.
A035
16:35 Dan berkatalah orang-orang kafir musyrik: "Kalaulah Allah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah selain daripadanya sesuatupun, - (tidak) kami dan tidak juga datuk nenek kami; - dan tentulah kami tidak mengharamkan sesuatu pun dengan ketiadaan perintahnya". Demikianlah juga yang telah dilakukan oleh orang-orang yang terdahulu daripada mereka. (Apa yang mereka katakan itu adalah salah semata-mata) kerana bukankah Rasul-rasul semuanya tidak bertanggungjawab selain daripada menyampaikan (kehendak dan hukum Allah) dengan cara yang jelas nyata?

Dengan keterangan ayat 16:35 ini, orang-orang yang mengharamkan makan daging binatang itu dan daging binatang ini bukanlah orang Islam yang menurut ajaran Quran, Tetapi orang-orang yang menurut ajaran-ajaran dari orang-orang Kafir Musyrikin.
"وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الكَافِرُونَ ".
5:44 ..Barang siapa tidak menghukum menurut apa yang telah di turunkan oleh Allah (Quran), maka adalah mareka itu orang-orang Kafir..


Golongan orang-orang yang beriman kepada Quran, mareka berkata ,apa-apa yang di haramkan dalam Quran, mareka kata haram, dan apa-apa yang tidak di haramkan dalam Quran, mareka pun halal.

Peringatan, tiap-tiap yang halal bukan berarti wajib makan atau wajib buat, hanya boleh makan bagi orang yang handak makan dan boleh buat bagi orang handak buat .

Kebanyakan guru-guru agama Islam bila mareka bicarakan tentang orang-orang Syirik, mareka mengadakan cuntuh tok dunkun membaca doa jampinya, dimulai membaca ayat Quran seperti :
A001
Kamadia mareka baca doa :"hai Hantu tanah, Hantu air, Hantu api", Hantu angin dan lainnya. itu lah di katakan Syirik, karena mareka sebut nama Allah bersama dengan nama-nama Hantu.


Tetapi, mareka tidak membuat cuntuh guru-guru agama mengajar agama Islam, karena guru-guru agama pun, pada awalnya mareka sebut nama Allah, hukum Allah, kamadian mareka sebut pula nama Ulama-ulama, hukum Ulama-ulama, bukankah mareka samakan hukum-hukum Tuhan dalam Quran dengan hukum Ulama-ulama dalam kitab-kitab Ulama, seperti tuk dukun juga.
"إِنَّ الكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا"
4:101…sesungguhnya orang-orang Kafir itu musuh yang nyata bagi kamu.

Memang agama yang di terima oleh Tuhan itu adalah agama Islam karena Tuhan berfirman dalam surah 3 ayat 19 bunyinya bagini :
"إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الإِسْلاَمُ "
3:19 Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah iyalah Islam..

Yahudi


 Yahudi dan Nasrani :
A111
2:111 Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata pula: "Tidak sekali-kali akan masuk Syurga melainkan orang-orang yang beragama Yahudi atau Nasrani". Yang demikian itu hanyalah angan-angan mereka sahaja. Katakanlah (wahai Muhammad): "Bawalah kemari keterangan-keterangan yang (membuktikan kebenaran) apa yang kamu katakan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar".

Samalah juga:
Orang-orang Da'wah berkata :"Tidak sekali-kali akan masuk Syurga malainkan masuk Da'wah"
Orang-orang Islam berkata:"Tidak sekali-kali akan masuk Syurga malainkan ikut Sunnah Nabi"

Yang menjadikan masalahnya, Sunnah Nabi yang mana yang akan masuk Syurga itu ?
Sunnah Wahabi dari kaum Muda kah atau Sunnah Ahlis Sunnah dari kaum Tua ?

kepada mareka-mareka itu , Tuhan perintah dalam ayat di atas itu: "bawalah keterangan masing-masing yang membuktikan kebenaran apa yang mareka katakan itu, jika betul mareka orang-orang yang benar.

Dan pada ayat sambungan ayat di atas itu, Tuhan memberi penjelasan tentang perkara sebenarnya :
A112
2:112 (Apa yang kamu katakan itu tidaklah benar) bahkan sesiapa yang Islam/menyerahkan dirinya kepada Allah (mematuhi perintahNya) sedang ia pula berusaha supaya berbuat baik, maka ia akan beroleh pahalanya di sisi Tuhannya dan tidaklah ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.

Dengan penjelasan ayat di atas itu, tahulah kita bahwa agama yang benar adalah agama Islam yang berserah diri kepada Allah dan memmatuhi perintahnya serta berbuat baik. maka kita akan beroleh pahlanya di sisi Tuhannya dan tidaklah ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.

Dari itu kalau kita berselisih paham dalam hal agama, kita seharusnya kebali kepada ayat-ayat di bawah ini :


A139
2:139 Katakanlah (wahai Muhammad): "Patutkah kamu (hai kaum Yahudi dan Nasrani) membuat bantahan terhadap kami mengenai pilihan Allah dan pengurniaanNya ? Padahal Dia lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami (faedah) amal kami dan bagi kamu pula (faedah) amal kamu (kalau diikhlaskan), dan kami adalah (mengerjakan amal dengan) ikhlas kepadaNya;
A041
10:41 Dan jika mereka terus-menerus mendustakanmu (wahai Muhammad), maka katakanlah: "Bagiku amalku, dan bagi kamu pula amal kamu. Kamu tidak bertanggungjawab akan apa yang aku kerjakan, dan aku juga tidak bertanggungjawab akan apa yang kamu kerjakan".

A006
109:6 "Bagi kamu agama kamu, dan bagiku agamaku".

Kita bukan Nabi dan bukan Tuhan, kita hanya saorang Islam yang berserah diri kepada Tuhan untuk menentukan kedudukan kita di hari akhirat nanti.
*********
Nasrani
**********