Jumaat, 7 Oktober 2016

Apa hukum orang tak sembahyang???

Apa hukum orang tak sembahyang???
1. Hadis dari Saidina Usman berkata :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من مات وهو يعلم أنه لا إله إلا الله دخل الجنة
Rasulullah bersebda " barang siapa meninggal dunia, sedangkan dia meyakini, bahwa tidak ada Tuhan malainkan Allahmaka dia masuk syurga" (hadis muslim juzu' 1/35 no 43 )

Hadis dari Saidiana Usman di atas itu, tidak berlawan dengan ayat Quran di bawah ini:
47:19 Oleh itu, maka tetapkanlah pengetahuanmu dan keyakinanmu (wahai Muhammad) bahawa sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya bagi salah silap yang engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan; dan (ingatlah), Allah mengetahui akan keadaan gerak-geri kamu (di dunia) dan keadaan penetapan kamu (di akhirat).

Hadis dari Saidina Usman dan ayat Quran surah 47 ayat 19 diatas itu tidak menujukan, bahwa orang-orang tak pernah tinggal sembahyang, bila menggal dunia, masuk syurga. 

2. Hadis Dari Saidina Umar berkata:
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ مَاتَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قِيلَ لَهُ ادْخُلْ الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شِئْتَ
Ia mendengar Rasulullah, saw kata Mati beriman kepada Allah dan hari akhir ia diberitahu masuk surga dari salah satu dari delapan pintu surga yang Anda inginkan (musnad ahmad)

Hadis dari Saidian Umar di atas itu tidak berlawan dengan ayat Quran di bawah ini:
2:62. Sesungguhnya orang-orang yang percaya (kepada Quran kitab Nabi Muhammad), dan orang-orang Yahudi (yang percaya kepada Taurat), dan Narani (yang percaya kepada Injil kitab Nabi Isa), dan Sabiin (yang percaya kepada kitab-kitab sebelum Taurat kitab Nabi Musa), sesiapa percaya kepada Allah dan Hari Akhir, dan buat kerja-kerja baik, maka upah mereka adalah di sisi Pemelihara Tuhan mereka, dan tiada ketakutan pada mereka, dan tidaklah mereka bersedih.

Hadis dari Saidina Umar dan ayat Quran surah 2 ayat 256 diatas itu tidak menujukan, bahwa orang-orang tak pernah tinggal sembahyang, bila menggal dunia, masuk syurga.

Tentang masuk neraka dan masuk syurga menurut Quran
orang buat jahat dan sentiasa berbuat jahah masuk neraka dan kekal dilamnya:
2:81 (Ia), sesungguhnya sesiapa yang berbuat kejahatan dan ia diliputi (ditenggelamkan) oleh kesalahannya itu, maka merekalah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.

ayat diatas tidak menujukan bahwa orang tak sembahyang masuk neraka kekal didalamnya
2:82 Dan orang-orang yang beriman serta berbuat baik, merekalah ahli syurga, mereka kekal di dalamnya.

ayat diatas tidak menujukan bahwa orang tak pernah tinggal sembahyang lima waktu itu masuk syurga kekal didalamnya

3. Hadis dari Ibnu Umar anak saidiana Umar berkata:
أُمِرْتُ أَنْ أَقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَإِلَةَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُو الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَعَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَ هُمْ وَأَمْوَالُهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka 
(1) bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dan 
(2) bahwa Muhammad adalah Rasulullah, 
(3) mendirikan Sembahyang, dan 
(4) menunaikan cukai zakat. Apabila mereka melakukan itu, mereka telah melindungi darah dan harta mereka dari-Ku, kecuali dengan hak Islam dan hisabnya atas Allah.”

Hadis di atas menujukan orang tak sembahyang kafir dan halal darahnya, Hadis ini selalu diguna pakai oleh Ulama-ulama Islam pelampau batas dalam agamanya sendiri yaitu agama Islam.

Padahal Hadis dari Ibnu Umar diatas itu berlawan dengan ayat di bawah ini:
2:256 Tidak ada paksaan dalam agama (Islam), kerana sesungguhnya telah nyata kebenaran (Islam) dari kesesatan (kufur). Oleh itu, sesiapa yang tidak percayakan Taghut (Ketua agama pelampau), dan ia pula beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan (tali agama) yang teguh yang tidak akan putus. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.

tetapi ayat di atas ada Ulama Islam memutar belik ayat itu dengan katanya:
Tentang hukum kafir menurut Ulama Islam memang manyak sehingga tidak ada sorang pun orang Islam.
cuntuhnya:
Ulama Ahlis sunnah menghukum kafir terhadap orang Syiah, padahal orang Syiah pun sembahyang lima waktu juga 

Ulama Ahlis Sunnah menghukum kafir terhadap orang Ahmadiah, padahal orang Ahmadiah pun sembahyang juga.

Ulama Ahlis Sunnah menghukum kafir terhadap orang Wahbi, padahal orang Wahabi pun sembahyang juga.

Ulama Wahabi menghukum Ahli Bid'ah terhadap orang Ahli Sunnah, padahal orang Ahli sunnah pun sembahyang juga.

Pendek kata kalau menurut Ulama-ulama Islam, tidak ada saorang pun orang Islam didunia ini, karena selain orang sembahyang menghadap ke berhala di hukum kafir, orang-orang Islam sama-sama sembahyang menghadap kekabah yang satu di Mekah itu pun di hukum kafir juga...

Orang sembahyang menghadap ke berhala di merata-rata tepat, telah disepakat oleh Ulama Islam menghukum kafir, dan orang sembahyang menghadap ke kabah yang satu di Mekah pun dihukum kafir juga, Jadi mana orang Islam yang sebenarnya???

yang saya tahu hal ini, melalui ceramah-cerama dari Ulama-ulama Islam dalam youtub-youtub memang benar-benar berlaku seperti itu.

dan saya pernah juga dengar ceramah-ceramah agama Buddha, Hindu, Kristian tidak ada mereka kafir mengafir sesama mereka. apakah mereka tidak perlu kafir mengafir sesama mereka itu di sebabkan mereka itu semua telah di hukum kafir orang Ulama-ulama Islam ???

Kalau itu sebabnya, maka mereka terselamat dari permusuh-musuhan sesama mereka sendiri Amin,

Tidak seperti orang-orang Islam bermusuh-musuhan sesama mereka sendiri tidak berhanti-hanti sampai kekiamat nanti hanya dalam bab sembahyang lima waktu saja. minta' berlindung kepada Tuhan, supaya orang-orang sembahyang menghadap ke patung berhala di merata-rata tepat itu tidak terjadi sebagaimana orang-orang sembahyang menghadap ke kabah yang satu di Mekah , kafir mengafir dan bermusuh-musuhan sesama mereka sendiri, lantaran cara-cara sembahyang menghadap ke bangunan Kabah yang satu di Mekah - Amin.
Maka dengan sebab itulah agama Islam terkenal seluruh dunia, karena di mana ada orang Islam, maka adalah perkataan kafir mengafirkan sesama mereka....

peringatan
Saya guna kataan "Hadis dari Saidina Usman, Hadis dari saidina Umar dan Hadis dari Ibnu Umar", dan saya tidak juga gunakan perkataan Hadis dari Nabi, sebah setahu saya Hadis Nabi yang sebenarnya adalah Al-Quran, karena Al-Quran juga di sebut Hadis:
39:23. Allah turunkan hadis paling baik sebagai sebuah Kitab, yang serupa (mutasyabihat) dalam pengulangannya, dengannya digentarkan kulit orang-orang yang takut kepada Pemelihara mereka; kemudian kulit mereka dan hati mereka jadi lembut pada Peringatan Allah. Itu petunjuk Allah, dengannya Dia beri petunjuk kepada sesiapa Dia hendaki; dan sesiapa Allah sesatkan, maka tidak ada baginya yang beri petunjuk.

Dalam ayat diatas Allah tidak kata, Allah turunkan Hadis Bukhari, Muslim dllnya paling baik sebagai sebuah kitab. dan Allah tidak kata juga, Allah turunkan Hadis Bukhari, Muslim dllnya itu untuk menyepurnakan Quran.paling baik sebagai sebuah kitab
77:50 maka kepada Hadis yang mana lagi, sesudah itu, mereka mahu beriman?

Dalam ayat diatas ini juga allah tidak mengatakan, Maka kepada Hadis yang mana lagi sesudah Hadis Bukhari, Muslim dllnya itu, mareka mahu beriman?

Maka perkataan dalam dua ayat diatas itu memang jelas bahwa perkataan Hadis itu adalah Quran, bukan hadis Bukhari, Muslim dllnya, Maaf itu adalah pahaman saya sendiri...