Nabi Muhammad tidak
berkata-kata malain wahyu
Kitab wahyu dalam Islam dijadikan 4 buah kitab.
1. Quran yang di percayai di tulis oleh para sahabat Nabi saw,
yaitu Khlifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Utsman, Khalifah Ali, Zaid,
Zubir, Ubai, Abdullah bin Ar-Qam dll.
Cuntuhnya firman Tuhan dalam surah 53 ayat 3-4 :
53:3. Dan tidak Ia (Muhammad) berkata-kata daripada
keinginannya.
53:4. Ia itu tidak lain malaikan wahyu yang
diwahyukan,
*********
2. Hadis Muttawatir yang tulis oleh Ulama Islam selepas Nabi
wafat. Yang diriwayatkan sekurang-kurang dari 7 orang sahabat Nabi, hokum hadis
muttawater ini tetap diterima jadi hujah, tidak harus ditolak dan tidak pula di
ingkari lagi. karena hadis muttawatir ini akal boleh terima karena diketahui oleh bebarapa orang yang sampai kepada bilangan muttawatir, yaitu bilangan yang tidak mungkita pada pikiran kita bahwa mareka akan muafaqat berbuat dusta tentang itu.
Cuntuh Hadis Muttawatir sabda Nabi : “barang siapaberdusta atasKu dengan sengaja, maka handaklah ia menepat tempat duduknya dalamNeraka”
(Hadis ini di riwayatkan dari 7 orang Sahabat Nabi, dari 1 Anas bin malik, 2. Abu Hurairah, 3. Rabi'i bin Hirasy, 4. Ali bin Rabi'ah, 5. Jabir , 6. Zubir, 7. Ibnu Abas..dll.
*********
3. Hadis Masyhur yaitu hadis yang diriwayatkan dari 3 orang
sahabat Nabi dan sanadnya berlainan, hokum hadis Masyhur ini juga tetap
diterima jadi hujah, tidak harus ditolak dan tidak pula di ingkari lagi.
Cuntuh hadis Masyhur, sabda Nabi :
“Orang Islam ialahmareka selamat sejahtera sekalain orang Islam dari lidahnya dan tanganya”
Hadis
ini diriawatkan dari 3 orang Sahabat Nabi, yaitu 1 dari Abdullah bin Umaru, 2
dari abu Musa dan 3 dari abu Hurairah .
“Orang Islam ialahmareka selamat sejahtera sekalain orang Islam dari lidahnya dan tanganya”
*******
4. Hadis shahih tapi Hadis Ahah yang diriwayatkan dari saorang
sahabat Nabi. hokum hadis Ahad ini ada yang dikatakan hadis shahih dan ada yang
dikatakan hadis dhaif walau pun hadisnya sama.
Cuntuh hadis qunut subuh,
1. hadis shahih di riwayakan oleh Ahmad, Nasai, dan
Turmizi yang menganggapnya sebagai hadis sahih dari abu malik al asyjai,
berkata :
“ayatku bersembahyang dibelakang Rasulullah saw, ketika masih berusia 16 tahun, juga dibelakang abu bakar, umar dan utsman, saya bertanya : “apakah beliau-beliau itu berqunt?” ayahku menjawab : “tidak , wahai anakku, itu haya satu mengada-ngadakan (Bid’ah) . (Hadis, Ahmad, Nasai, dan Turmizi)
“ayatku bersembahyang dibelakang Rasulullah saw, ketika masih berusia 16 tahun, juga dibelakang abu bakar, umar dan utsman, saya bertanya : “apakah beliau-beliau itu berqunt?” ayahku menjawab : “tidak , wahai anakku, itu haya satu mengada-ngadakan (Bid’ah) . (Hadis, Ahmad, Nasai, dan Turmizi)
2. Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bazzar,
Daruquthni, Baihaqi dan Hakim yang menganggapnya shahih dari anas, berkata:
مَا زَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ يَقْنُتُ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا
“Rasulullah saw, itu selalu berqunut dalam sembahyang subuh sehingga wafat” (Hadis, Bazzar, Daru-quthni, Baihaqi dan Hakim)
مَا زَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ يَقْنُتُ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا
“Rasulullah saw, itu selalu berqunut dalam sembahyang subuh sehingga wafat” (Hadis, Bazzar, Daru-quthni, Baihaqi dan Hakim)
"Pendek kata, kedua-dua Ulama Islam ini sama-sama ahli Bid'ah, karena Ulama Islam mewajibkan sembahyang lima waktu, kalau tidak dihukum kafir masuk nereak, dan umat Islam tak terlepas dari salah satu dua hal, baca qunut subuh dan tidak baca qunut subuh,
- Kalau baca qunut subuh, al asyjai kata "wahai anakKu qunut subuh itu Bid'ah" (Sayid Sabiq Fiqih Sunnah jilid 2 Hal 43)
- Kalau tidak baca qunut subuh, Imam Nawawi kata : "bahwa tidak qunut pada sembahyang subuh, karena hal itu sudah menjadi syi'ar kelompok Ahli Bid'ah" (An-Nawawi, Al-Majmu' jilid 3 Hal 494)
"Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke neraka."
*********
Hadis Ahad ini boleh dikatakan hadis shahih sebelah
pehak, dan Hadis Dhaif sebelah pehak, cuntuhnya :
Kedudukan Hadis Bukhari
mahari jofar berkata:
Umat Nasrani percaya Nabi Isa itu anak Allah.
Umat Islam percaya Hadis Nabi Muhd. itu perkataan Allah
Dan lebih teruk lagi, Umat Islam percaya perkataan Ulama, itu perkataan Allah..
"مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ"
Hadis Muttawatir sabda Nabi : “barang siapaberdusta atasKu dengan sengaja, maka handaklah ia menepat tempat duduknya dalamNeraka”
Quraish Shihab - Muhammad Tidak Dijamin Masuk Surga
Tiada ulasan:
Catat Ulasan